Foto Pejuang Indonesia Yang sedang bertempur sumber : http://indonesiaku.esc-creation.com
ARTI SEJARAH PERJUANGAN KEMERDEKAAN
welcome to my blog..... ayoxx ,,,aq ajak kawan2 pecnta sejrah untuk merenungi apa sich sbenarnya arti dari sejrah perjuangan kmerdekaan itu ? simak baik2 ya......hehehe
Berbicara mengenai perjuangan kemerdekaan kita,,tentu tidak terlepas dari tujuan perjuangan,,naa...kalau tujuan perjuangan kemerdekaan kita hanyalah untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda, maka dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tujuan perjuangan kemerdekaan tersebut mestinya sudah selesai bukan ?....
Namun tujuan perjuangan kemerdekaan Indonesia ternyta tidak hanya berhenti sampai di situ, ini terbukti dengan apa yang tercantum dalam Pembukaan maupun UUD 1945. Selain kita masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah kita proklamasikan,,,,karena pada waktu itu Belanda masih ingin melanjutkan penjajahannya di Indonesia, kita juga masih harus tetap berjuang, bahkan terus menerus berjuang untuk mengisi kemerdekaan yang telah kita rebutdan kita pertahankan dengan banyak korban itu.
Sebagai mahkluk yang menyejarah, kita memang tidak dapat melepaskan diri dari keterlibatan kita dalam sejarah. Dan sebagai mahkluk yang memiliki kesadaran, seharusnyalah kita menggunakan kesadaran itu untuk menyadari eksistensi diri kita sendiri sebagai mahkluk yang menyejarah dan keterlibatan kita dalam sejarah. Dengan demikian kita telah memahami secara kritis dan kreatif mengenai arti sejarah. Mempelajari sejarah bukanlah semata-mata mempelajari masa lampau dan kemudian memisahkan masa lampu itu dengan masa kini dan masa yang akan datang. Melainkan mempelajari bagaimana relasi antara masa lampau, masa kini , dan masa yang akan datang itu. Hanya dengan sikap itulah kita akan dapat dengan terang melihat jalannya sejarah dan pertanda zaman.
Terkait dengan hal ini, maka pada buku "Laporan dari Banaran" terbitan ulang tahun 1980...yang isinya:
" Bangsa kita sedang terlibat dalam usaha raksasa pembangunan untuk menyonyongsong abad ke-21. Dengan berlandaskan Pancasila bangsa kita memberikan sumbangannya dalam upaya umat manusia untuk membangun masyarakat internasional yang adil, partisipatif dan lestari.
Namun dalm membangun masa depan yang beru itu, baik secara pribadi maupun sebagai bangsa, masa lampau tetap bersama dengan kita. Ini berlaku secara khusus bagi sejarah perjuangan kemerdekaan nasional itu. Ada bahaya bahwa kenangan kenangan kepada masa lampau memenjarakan dan membekukan hati dan pemikiran kita, sehingga kita kurang mampu untuk mengembangkan gagasan dan pikiran-pikiran yang segar dalam menghadapi tantangan baru.
Oleh sebab itu, kita harus selalu bersikap kritis dan kreatif terhadap masa lampau kita, baik secara pribadi maupun sebagai bangsa."
Tentu dapat dipertanyakan apakah kita memerlukan pemahaman yang kritis dan kreatif mengenai arti sejarah masa lampau itu untuk menjalankan masa kini dan masa yang akan datang.
Bukankah tugas kita sekarang ini dan di waktu yang akan datang pembangunan yang dapat dijalankan secara rasional dan pragmatis tanpa mengutik-ngutik kejadian-kejadian masa lampau ?
bahkan mungkin ada yang menemukan bahwa justru negara-negara yang tidak banyak mempunyai sejarah perjuangan kemerdekaan, seperti misalnya negara tetangga kita Singapura, terbukti mampu mencapai hasil-hasil yang lebih besar dalam pembangunannya. Dengan perkataan lain, yang dipertanyakan adalah apakah sejarah perjuangan kemerdekaan di masa lampau itu tidak menjadi beban dalam mensukseskan tugas pembangunan sekarang ini dan di waktu yang akan datang.
Seperti telah dikemukakan tadi, maka jawab kita terhadap pertanyaan-pertanyaan ini adalah bahwa disadari atau tidak disadari, diakui atau tidak diakui, disukai atau tidak disukai, sejarah tetap bersama dengan kita. Pilihan kita hanya antara memahami pengaruh sejarah itu secara sadar atau membiarkannya mempengaruhi kita secara tidak sadar.
Hanya dengan merenungkan arti sejarah itu secara sadar kita dapat memanfaatkan pengaruhnya sebaik-baiknya secara positif, kritis dan kreatif sambil menetralisasikan sejauh mungkin pengaruh-pengaruhnya yang bersifat negatif.
Refrensi bacaan:
Simatupang.1981.Arti Sejarah Perjuangan Kemerdekaan (Ceramah tgl 14 Okt 1980 di Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta). Jakarta: Yayasan Idayu
welcome to my blog..... ayoxx ,,,aq ajak kawan2 pecnta sejrah untuk merenungi apa sich sbenarnya arti dari sejrah perjuangan kmerdekaan itu ? simak baik2 ya......hehehe
Berbicara mengenai perjuangan kemerdekaan kita,,tentu tidak terlepas dari tujuan perjuangan,,naa...kalau tujuan perjuangan kemerdekaan kita hanyalah untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan Belanda, maka dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, tujuan perjuangan kemerdekaan tersebut mestinya sudah selesai bukan ?....
Namun tujuan perjuangan kemerdekaan Indonesia ternyta tidak hanya berhenti sampai di situ, ini terbukti dengan apa yang tercantum dalam Pembukaan maupun UUD 1945. Selain kita masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah kita proklamasikan,,,,karena pada waktu itu Belanda masih ingin melanjutkan penjajahannya di Indonesia, kita juga masih harus tetap berjuang, bahkan terus menerus berjuang untuk mengisi kemerdekaan yang telah kita rebutdan kita pertahankan dengan banyak korban itu.
Sebagai mahkluk yang menyejarah, kita memang tidak dapat melepaskan diri dari keterlibatan kita dalam sejarah. Dan sebagai mahkluk yang memiliki kesadaran, seharusnyalah kita menggunakan kesadaran itu untuk menyadari eksistensi diri kita sendiri sebagai mahkluk yang menyejarah dan keterlibatan kita dalam sejarah. Dengan demikian kita telah memahami secara kritis dan kreatif mengenai arti sejarah. Mempelajari sejarah bukanlah semata-mata mempelajari masa lampau dan kemudian memisahkan masa lampu itu dengan masa kini dan masa yang akan datang. Melainkan mempelajari bagaimana relasi antara masa lampau, masa kini , dan masa yang akan datang itu. Hanya dengan sikap itulah kita akan dapat dengan terang melihat jalannya sejarah dan pertanda zaman.
Terkait dengan hal ini, maka pada buku "Laporan dari Banaran" terbitan ulang tahun 1980...yang isinya:
" Bangsa kita sedang terlibat dalam usaha raksasa pembangunan untuk menyonyongsong abad ke-21. Dengan berlandaskan Pancasila bangsa kita memberikan sumbangannya dalam upaya umat manusia untuk membangun masyarakat internasional yang adil, partisipatif dan lestari.
Namun dalm membangun masa depan yang beru itu, baik secara pribadi maupun sebagai bangsa, masa lampau tetap bersama dengan kita. Ini berlaku secara khusus bagi sejarah perjuangan kemerdekaan nasional itu. Ada bahaya bahwa kenangan kenangan kepada masa lampau memenjarakan dan membekukan hati dan pemikiran kita, sehingga kita kurang mampu untuk mengembangkan gagasan dan pikiran-pikiran yang segar dalam menghadapi tantangan baru.
Oleh sebab itu, kita harus selalu bersikap kritis dan kreatif terhadap masa lampau kita, baik secara pribadi maupun sebagai bangsa."
Tentu dapat dipertanyakan apakah kita memerlukan pemahaman yang kritis dan kreatif mengenai arti sejarah masa lampau itu untuk menjalankan masa kini dan masa yang akan datang.
Bukankah tugas kita sekarang ini dan di waktu yang akan datang pembangunan yang dapat dijalankan secara rasional dan pragmatis tanpa mengutik-ngutik kejadian-kejadian masa lampau ?
bahkan mungkin ada yang menemukan bahwa justru negara-negara yang tidak banyak mempunyai sejarah perjuangan kemerdekaan, seperti misalnya negara tetangga kita Singapura, terbukti mampu mencapai hasil-hasil yang lebih besar dalam pembangunannya. Dengan perkataan lain, yang dipertanyakan adalah apakah sejarah perjuangan kemerdekaan di masa lampau itu tidak menjadi beban dalam mensukseskan tugas pembangunan sekarang ini dan di waktu yang akan datang.
Seperti telah dikemukakan tadi, maka jawab kita terhadap pertanyaan-pertanyaan ini adalah bahwa disadari atau tidak disadari, diakui atau tidak diakui, disukai atau tidak disukai, sejarah tetap bersama dengan kita. Pilihan kita hanya antara memahami pengaruh sejarah itu secara sadar atau membiarkannya mempengaruhi kita secara tidak sadar.
Hanya dengan merenungkan arti sejarah itu secara sadar kita dapat memanfaatkan pengaruhnya sebaik-baiknya secara positif, kritis dan kreatif sambil menetralisasikan sejauh mungkin pengaruh-pengaruhnya yang bersifat negatif.
Refrensi bacaan:
Simatupang.1981.Arti Sejarah Perjuangan Kemerdekaan (Ceramah tgl 14 Okt 1980 di Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta). Jakarta: Yayasan Idayu